Jumat, 02 April 2010

Seorang peneliti Amerika hari Minggu lalu (14/11), mengklaim dirinya telah menemukan sisa-sisa kota hilang Atlantis di dasar Laut Mediterania timur, namun kepala arkeologi Cyprus meragukannya.

Seorang peneliti Amerika hari Minggu lalu (14/11), mengklaim dirinya telah menemukan sisa-sisa kota hilang Atlantis di dasar Laut Mediterania timur, namun kepala arkeologi Cyprus meragukannya.
Robert Sarmast, peneliti itu, mengatakan sonar yang dipakai menyisir dasar laut 80 kilometer tenggara Cyprus telah menandai adanya dinding-dinding buatan manusia, salah satunya sepanjang 3 kilometer, dan parit-parit pada kedalaman 1.500 meter.
“Adalah suatu keajaiban bahwa kami menemukan dinding-dinding yang lokasi dan panjangnya sama dengan deskripsi Plato dalam tulisannya mengenai kota Atlantis,” kata Sarmast, merujuk pada filsuf Yunani yang terkenal itu.





atlantis6lu.jpg
Mengenai pernyataan di atas, pimpinan arkeolog Cyprus, Pavlos Flourentzos, menanggapi skpetis. Dikatakannya, klaim Sarmast itu haruslah didukung lebih banyak bukti.
Sarmast, 38, adalah seorang arsitek dari Los Angeles. Ia mengabdikan 2,5 tahun waktunya untuk mencari kota hilang Atlantis yang dijelaskan dalam dialog Plato, ’the Timaeous and the Critias.’
Dengan kapal ekspedisi “Flying Enterprise,” ia meneliti wilayah itu berdasar data sonar sebelumnya yang didapat dari ekspedisi Rusia dan Prancis. Kini ia melakukan ekspedisi menggunakan peralatan yang lebih canggih.
“Kami menemukan lebih dari 60 hingga 70 titik yang cocok dengan deskripsi Plato mengenai lay out umum bukit acropolis Atlantis. Kecocokan dimensi dan koordinat ini sangat tepat, sehingga bila ini bukan acropolis Atlantis, maka ini pastilah kebetulan yang luar biasa,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, bagian dasar laut di sana juga menunjukkan lokasi itu dahulu pernah berada di atas permukaan laut. “Namun kami belum bisa memberi bukti dalam bentuk sisa bangunan karena ia masih terkubur beberapa meter di bawah dasar laut,” ujar Sarmast.
Perlu diketahui, Plato dahulu menuliskan bahwa Atlantis adalah sebuah pulau di laut barat, yang secara luas diinterprestasikan sebagai Samudra Atlantik. Sebuah gempa hebat meneggelamkan pulau itu beserta kota di atasnya.
Menurut Plato, saat itu Atlantis merupakan kota berkebudayaan tinggi, dan dalam legenda, ia dihubungkan dengan suatu negara yang sejahtera. Filsuf Inggris, Francis Bacon, dalam bukunya tahun 1627 juga menyebut-nyebut negara Atlantis yang ideal.
Karena cerita-cerita yang menyelimutinya, banyak orang mempercayai keberadaan Atlantis dan berusaha mencarinya. Pimpinan arkeolog Cyprus sendiri, Flourentzos, mengatakan memang mungkin Atlantis berada di sekitar Cyprus.
“Mitos Atlantis telah beredar sejak berabad-abad dan dipercaya secara luas, bila memang pernah ada, ia berada di sekitar Samudra Atlantik. Namun peradaban dan kota-kota kuno di wilayah Mediterania seperti Minoan, telah lenyap akibat letusan gunung api dan gempa bumi. Maka Atlantis yang berada di sekitar sini mungkin mengalami nasib serupa,” katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright Text

by : Ahmad Khairu Ramdani